Thursday, May 26, 2011

Terulang

Sudah berapa kali ini terjadi.
Pekataan, cemooh, dan hinaan dari orang lain memang membuat dada ini sesak.
Lebih lagi jika orang yg berarti dlm hidupmu (sekarang), mencibirmu dengan lugas.
Seperti seakan tak ada lagi manusia lain yg menginginkan mu utk tetap hadir dlm dunia mereka.
Perlahan, satu dr mereka, dua dr mereka, dan seterusnya bagaikan mulut yg ingin memuntahkan kamu sebagai isi perutnya.
Wajarkah ini terjadi?
Apakah manusia lain jg mengalami hal seperti ini?
Yang jadi buah bibir itu memang kenyataan.
Namun itu lembaran lama yg sudah aku sobek, buang, bahkan aku bakar hidup-hidup.
Lalu kenapa harus ada yg menemukannya?
Membawanya kepadaku, mengingatkan kembali, dan tertawa bahagia saat aku hanya bisa tertunduk dalam tangis.
Tetap diam walau telah mendengar (lagi) pergunjingan yang seakan sengit dengan ketidakberdayaanku.
Aku bukan Nabi, bukan pula Malaikat. Maka aku punya perasaan.
Berharap ada tangan manusia kiriman Tuhan yang masih sudi untuk membantuku bangkit.



Friday, 20 May 2011 at 19.33

No comments:

Post a Comment