Thursday, January 6, 2011

Mr. Right! :)

Mr. Right ------->> Gabisa aku sebutin nama aslinyaa.

Kamu bukan siapa-siapa. Dan mungkin tak akan jadi siapa-siapa. Tapi masih ada kekaguman yang memang pantas kamu dapatkan. Hitam manis, yang hitam maanis, pandang tak jemuuu ooo pandang tak jemuu hahaha.
Kamu tau gak setiap detik setiap menit yang aku lewatin sm kamuuu itu berkesan deh. Yaaah, walaupun sebagian cm lewat sms #lebaaay haha. Tapi bener deeeh adaaa aja yang bisa disenyumin + bikin ngakak dewe. Yang berdoa bareng via sms laaah, nyanyi nyanyi laah sampai ngekhayal ice cream di tengah-tengah siang bolong HAHAHA. Senyum mu itu hloo aw bikin gregetan wkwk
Kamu memang orang yang tertutup. Tapi sebisa mungkin aku ngerubah kamu buat terbuka sama orang yang kamu percaya. Terutama aku. Exactly aku pengen jadi orang yang bisa kamu percaya :) Nggak harus semua kamu ceritain. Taaapi aku pengen kamu ngeluapin apa yang ngganjel dihati kamu.
Kamu boleh berkata kotor didepanku. Kamu boleh tertawa didepanku sampai urat bibir kamu putus kalau kamu memang sangat sangat bahagia walaupun bukan bahagia karena aku. Dan kamu pun boleh menangis di hadapanku kalau memang hal-hal tertentu membuatmu sangat terpukul dan kecewa. Aku senang karena kamu sempat melakukan sebagiannya di hadapanku. Kamu bisa terbuka sama aku. Dan setelah lega kamu menyuruhku untuk melupakannya. "Forget it!" begitu kamu selalu bilang.
Tak banyak yang bisa aku ceritakan tentang kamu. Bahkan aku tak mengingatnya dengan sempurna. Sehingga tak banyak pulaa yang tidak mengagumi kamu.

Kamu sederhana. Tapi aku bisa melihatmu secara sempurna (mungkin).

Dulu kamu sempet suka sama aku tapi aku tak peka. Bodoh pikirku. Sekejap kamu hilang dari penguasaanku. Kamu berpikir temanmu lah yang bisa membuatku tersenyum setiap harinya. Dan kamu hanya diam saja? Kamu hanya kurang memperjuangkan apa yang sebenarnya sangat kamu inginkan. Kamu memang ikhlas. Saking ikhlasnya kamu sampai melupakan apa pengharapan kamu yang sesungguhnya.
Aku dilema. Saat aku harus memilih. Tapi kamu bukanlah pilihan. Melainkan masa depan. Aku pun mulai berimajinasi tentang kamu. Imajinasi yang seharusnya bukan aku yang memikirkannya tetapi Dia (perempuan). Imajinasi yang jika aku memang pemikirnya, seharusnya bukan kamu tokohnya.
Bagaimanapun, kamu tetap dihati. Kamu tetap masa depan. Yang entah bagaimana kelanjutan kisahnya. Ketika aku mengharuskan kamu untuk menjadi 'aku'. Tak banyak cakap. Tapi penuh niat untuk mencoba. Itulah kamu. Hanya dengan memberikan senyummu, dapat membuat hati siapa saja sejuk.



Sekali lagi, kamu memang sederhana tapi bisa terlihat bahkan terasa istimewa.

No comments:

Post a Comment